ZONA-DAMAI.COM – Anggota Ombudsman Republik Indonesia Adrianus Meliala menilai, pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sidang tahunan MPR 2020 sangat visioner. Alasannya, pidato menyampaikan kondisi rill bangsa yang sedang dilanda pandemi virus Corona atau Covid 19.

“Sangat visioner. Pidato to the point dan rill,” kata Adrianus dalam wawancara dengan Beritasatu TV di Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Ia menjelaskan hal-hal yang konkrit disampaikan Jokowi adalah soal ekonomi yang macet karena pandemi. Kemudian ajakan untuk mengubah cara kerja yang disesuaikan dengan kondisi pandemi.

Jokowi menyebut krisis telah memaksa bangsa ini untuk menggeser channel cara kerja, dari cara-cara normal menjadi cara-cara ekstra-normal. Dari cara-cara biasa menjadi cara-cara luar biasa. Dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart short cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil.

Jokowi juga menyebut pola pikir dan etos kerja harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional harus ditingkatkan.

“Apa yang disampaikan tidak hanya laporan kinerja lembaga-lembaga tetapi situasi rill bangsa. Jokowi mengatakan bangsa sedang krisis besar, sedang goyah karena pandemi Covid 19. Karena itu, mari melangkah bersama membangun bangsa,” jelas Adrianus.

Dia mengharapkan dari pidato yang visioner tersebut, akan ada pidato yang lebih teknis untuk memacu perekonomian dan memompa kerja para anggota kabinet. Tanpa tindakan nyata dan segera, pidato yang visioner tersebut sulit diimplementasikan.

“Para menteri dan birokrasi harus bisa bekerja cepat, short cut dan berorientasi hasil. Segara urusan birokrasi yang panjang dan ribet harus diakhiri. Ini krisis maka langkah-langkah harus bersifat darurat,” tutup Adrianus.