ZONA-DAMAI.COM – Satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 kini fokus pada perubahan perilaku masyarakat dalam menangani virus. Penerapan strategi ini untuk mengatasi penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Baca Juga

Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien terjangkit virus Corona (COVID-19) saat simulasi penanganan pasien terjangkit Covid-19.

“Sesuai perintah presiden, satgas penanganan Covid-19 kini fokus pada perubahan perilaku,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat mengisi konferensi virtual FMB9, bertema ‘Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Pulih, Sabtu (15/8).

Doni menegaskan, perubahan perilaku masyarakat menjadi kekuatan bangsa karena obat Covid-19 belum ditemukan hingga hari ini. Sejauh ini, dia melanjutkan, vaksin Covid-19 diperkirakan baru efektif digunakan dalam beberapa bulan ke depan yang artinya banyak kejadian yang mungkin terjadi menjelang vaksin ini diberikan kepada masyarakat.

Doni meminta, protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan yang tidak boleh terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. “Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan harus senantiasa diingatkan setiap saat di manapun,” ujarnya.

Sebab, dia melanjutkan, Covid-19 berbahaya dan prosesnya seseorang terpapar Covid-19 karena ada yang membawa virus ini. Doni meminta masyarakat bisa melakukan perubahan perilaku dengan disiplin serta mematuhi protokol kesehatan maka penularan virus bisa dihentikan. 

Berkaitan dengan perubahan perilaku ini, dia menyebut ini juga mengenai bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif dan peran seluruh komponen bangsa serta menjalin kolaborasi berbasis komunitas. Karena itu, ia menyebutkan sosialisasi juga penting dilakukan dan komunikasi publik telah dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

“Indonesia bisa menjadi lebih sehat apabila seluruh komponen bangsa bisa bersatu,” ujarnya.

Jadi, ia meminta bersatu dan gotong royong harus menjadi modal sosial bangsa ini. Sebab, ia menyontohkan banyak negara-negara dengan berbagai cara untuk menghadapi Covid-19 tetapi tidak semua bisa berhasil.

“Kompak saja belum tentu berhasil apalagi tidak kompak,” katanya.