ZONA-DAMAI.COM – Dampak pandemi Covid-19 bagi perekonomian dunia terlihat begitu nyata di depan mata.

Indonesia memang belum menyatakan mengalami resesi. Namun potensi yang mengarah pada kondisi tersebut dinilai terbuka.

Presiden Joko Widodo sudah memperingatkan, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 ini masihlah negatif, maka Indonesia akan masuk ke jurang resesi.

Hal itu mengingat pertumbuhan di kuartal sebelumnya tercatat minus 5,32 persen.

“Kalau kita masih berada pada posisi minus, artinya kita masuk ke resesi,” kata Jokowi, Selasa (1/8/2020) seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya.

Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, optimistis pada kuartal 4 alias akhir 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali plus meski tidak begitu tinggi.

“Pada Q3 dan Q4, indikator-indikator ekonomi mulai membaik. Semisal purchasing manager index atau PMI manufaktur, naik mendekati 50,8 dari 46,9,” kata Airlangga.

Keputusan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menurut Airlangga merupakan langkah tepat dibandingkan melakukan lockdown.

“Saat PSBB diterapkan masih ada 12 sektor yang tetap beraktivitas, termasuk sektor industri. Sedangkan lockdown, semuanya berhenti. Kita on the track. Kalau lockdown yang dipilih, pertumbuhan ekonomi kita bisa minus dua digit,” tambahnya.

Airlangga menjelaskan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini trennya ke arah positif.