ZONA-DAMAI.COM – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai nama jalan di Abu Dhabi. Pemberian nama itu dianggap sebagai kado bagi Presiden Jokowi yang hari ini tepat setahun kepemimpinannya di periode kedua.

“Penggunaan nama Pak Jokowi oleh UEA menjadi kado bagi presiden Jokowi, terutama untuk satu tahun pemerintahannya yang kedua ini, dan menjadi kado untuk 6 tahun Jokowi berkarya untuk Indonesia,” ujar Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Selasa (20/10/2020).

Karding menilai, pemberian nama jalan dengan nama Jokowi menunjukkan betapa UEA menghargai Indonesia. Ia menilai ini sebagai bentuk persahabatan.

“UEA itu begitu menghargai negara Indonesia dan mereka menganggap Indonesia sebagai negara yang patut untuk diajak bersahabat atau bersaudara,” kata Karding.

Selain itu, pemerintah UEA dianggap sangat menghargai kepemimpinan Presiden Jokowi. Karding menyebut, Jokowi dianggap sukses di mata dunia.

“Mereka juga menghargai kepemimpinan Pak Jokowi. Memang selama kepemimpinan Pak Jokowi ini selain di dalam negeri, di luar negeri dianggap sukses membangun bangsa kita. Beliau juga mampu berkomunikasi, membangun relasi yang baik dengan negara-negara, khususnya negara-negara di Timur Tengah, termasuk UEA,” tutur politikus PKB itu.

Momen ini dinilai sebagai salah satu hal yang dapat memperkuat hubungan Indonesia dengan UEA. Diharapkan sebuah kehormatan yang diberikan UEA dapat memberi manfaat.

“Ini adalah jalan yang baik buat kita untuk memperkuat hubungan sosial ekonomi politik kita dengan mereka. Mudah-mudahan ke depan, relasi-relasi persahabatan ini mendatangkan manfaat yang baik untuk Indonesia,” kata Karding.

Seperti diketahui, peresmian nama Jalan Presiden Joko Widodo ini digelar Senin (19/10), pukul 16.45 waktu setempat, oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office, Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Nama Jalan Presiden Joko Widodo itu dituliskan dalam bahasa Inggris: President Joko Widodo Street dan dalam bahasa Arab. Jalan Presiden Joko Widodo yang diresmikan itu berada di salah satu ruas jalan utama, yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik.

Sebelum diubah menjadi Jalan Presiden Joko Widodo, nama jalan itu Al Ma’arid Street, yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti ekshibisi atau pameran. Jalan itu menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.

Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis berhadap penamaan Jalan Presiden Joko Widodo ini memperkuat hubungan antara RI dan EUA. Ia juga menyebut President Joko Widodo street berada di lokasi yang strategis.

“Semoga penamaan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi semakin memperkokoh dan meningkatkan pengeksposan positif hubungan bilateral RI-UEA yang semakin erat belakangan ini,” kata Husin.

“Dia (Mohammed bin Zayed) kasih nama Jalan Jokowi, tempatnya bukan di jalan kecil, bukan di Jalan Menteng, bukan di Jalan Condet, bukan itu. Jalan bagus, jalan utama di daerah pameran. Artinya, dekat Abu Dhabi National Exhibition Centre. Jalan itu padat. Artinya, bukan di jalan kampung, (tapi) di jalan besar,” sambungnya.

Penamaan jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi menambah jumlah nama tokoh Indonesia yang ada di luar negeri, seperti Jalan Sukarno di Rabat, Maroko, Jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda, Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam, dan Jalan Munir di Den Haag.

Merespons hal itu, Jokowi mencuit di akun resmi Twitternya. Jokowi mengatakan dengan penggunaan namanya di Abu Dhabi diharapkan bisa memperkokoh hubungan dua negara tersebut.

“Seruas jalan di Abu Dhabi, UEA, diresmikan sebagai Presiden Joko Widodo Street oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Chairman Abu Dhabi Executive Office. Di balik nama jalan itu, ada harapan agar hubungan kedua negara semakin kokoh dan bermanfaat bagi rakyat,” tulis Jokowi.