ZONA-DAMAI.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk daftar 50 muslim paling berpengaruh di dunia tahun 2021 oleh The Muslim 500, yakni di urutan ke-12. Posisi Jokowi naik satu peringkat dari tahun sebelumnya.

Ada tiga orang Indonesia yang masuk dalam 50 besar, dua lainnya adalah Ketua Umum PBNU KH Aqil Siradj yang berada di posisi ke-18 dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya yang berada di posisi ke-32.

Sementara itu posisi pertama 50 muslim paling berpengaruh di dunia 2021 diisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dia menggeser tempat Syekh Muhammad Taqi Usmani dari India yang kini turun ke posisi ke-5.

Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud juga naik peringkat ke posisi 2, sementara tahun lalu di peringkat ke-6.

Posisi lima besar 50 muslim paling berpengaruh di dunia diisi Erdogan, Raja Salman, Ayatollah Ali Khamenei (pemimpin tertinggi Iran), dan Syekh Muhammad Taqi Usmani.

Gagal Mendarat karena Cuaca Buruk, Jokowi dan Doni Monardo Bahas Vetiver di Heli

Presiden Joko Widodo menumpangi helikopter meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Bogor, Minggu (5/1/2020). Dalam helikopter, Presiden Jokowi ditemani Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Nama-nama populer di telinga lain yang masuk dalam daftar 50 besar adalah Putra Mahkota Uni Emirat Arab Syeikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (peringkat 7), Perdana Menteri Pakistan  Imran Khan (15), pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah (20), Putra Mahkota Arab Saudi Mohemmed bin Salman (23), ulama Qatar Yusuf Al Qaradawi, Presiden Singapura Halimah Yacob (37), dan pemain sepak bola Mohamed Salah (42).

Dalam pernyataan, The Muslim 500 menjelaskan saat ini ada sekitar 1,9 miliar umat Islam di dunia atau 26 persen dari total populasi dunia. 

“Publikasi ini bertujuan untuk memastikan pengaruh beberapa muslim terhadap komunitas atau atas nama komunitas tersebut,” bunyi pernyataa,

Nilai ‘pengaruh’ dinilai dari sejauh mana dia memiliki kekuatan, baik secara budaya, ideologis, keuangan, politik, atau lainnya, untuk membuat perubahan yang akan berdampak signifikan pada dunia Islam atau muslim. 

Bukan hanya memilih para pejabat, tokoh, atau pesohor, orang-orang yang menjadi perintis atau tinggal di daerah terpencil juga diperhitungkan dalam penilaian The Muslim 500.

“Kami memberikan bobot kepada orang-orang yang mendobrak hambatan dan pengaruh lokal serta pengaruh global. Ini berarti daftar nama kami akan berubah secara bertahap, bukan secara dramatis, dari tahun ke tahun,” bunyi keterangan.

Ada 13 kategori pengaruh individu muslim yang dimasukkan dalam penilaian, yakni ilmiah, politik, administrasi urusan agama, juru dakwah dan pembimbing spiritual, filantropi lembaga amal atau pembangunan, isu sosial, bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, pelafal Alquran, media massa, selebritas dan atlet, serta ekstremis.