Pemerintah telah merancang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berada pada lahan seluas 256.142 Hektare (Ha). Pengembangan kawasan ini pun nantinya akan mengusung konsep forest city yang ramah lingkungan.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Rudy Prawiradinata, mengatakan bahwa Ibu kota negara nanti akan memanfaatkan energi baru terbarukan atau EBT seperti energi air, angin, atau matahari. Sebab, dalam konsep mengenai green city yang sustainable, efisiensi mengenai konservasi energi memang harus bisa dipastikan.

Selain itu, nantinya juga akan dilengkapi sistem bangunan yang green desain, serta circular water management system yang akan memanfaatkan air secara optimal.

“Jadi semuanya seoptimal mungkin kita memanfaatkan EBT,” jelas Rudy.

Rudi menambahkan bahwa 50 persen dari luas ibu kota baru nantinya merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Kita ingin memastikan penerapan forest city. Jadi di daerah yang saya bilang seperti Manhattan kecil, itu Paling tidak 50 persennya akan tetap sebagai RTH,” tambah Rudi.