Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI melakukan kajian cepat keefektifan vaksinasi Sinovac terhadap infeksi Covid-19 baik perawatan maupun kematian khususnya kepada tenaga kesehatan DKI Jakarta. Hasil kajian menyatakan vaksin Sinovac efektif mencegah kematian.

Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes Pandji Dhewantara mengatakan berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan pemberian vaksinasi dosis lengkap itu secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah COVID-19 bergejala.

”Vaksinasi menurunkan risiko perawatan dan kematian sampai 98 persen, jauh lebih besar dibandingkan pada individu yang baru menerima dosis pertama dimana hanya efektif menurunkan sekitar 13 persen risiko COVID-19 bergejala” katanya dikutip laman Kemkes.go.id.

Tim Peneliti Efektivitas Vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, vaksin Sinovac mampu mengurangi risiko Covid-19 bergejala di Indonesia sebesar 94 persen hingga hari ke-63. Bahkan, menurut mereka, dosis lengkap vaksin Sinovac dapat mencegah kematian akibat Covid-19 sebesar 98 persen hingga hari ke-63.

Lantas, bagaimana efektivitas vaksin Sinovac setelah hari ke-63? Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hasil penelitian tim peneliti Kemenkes tersebut merupakan pengamatan singkat. Baca juga: Kajian Kemenkes: 2 Dosis Vaksin Sinovac Turunkan Risiko Penularan Covid-19 hingga 94 Persen Ia mengatakan, untuk efektivitas vaksin Sinovac setelah hari ke-63 perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

“Ini berbeda karena tidak diukur hanya berdasarkan data dan pengamatan sementara kalau untuk melihat lamanya titer bertahan harus dilakukan uji lab,” kata Nadia.