Satgas Khusus Covid-19 Lampung menemukan 532 warga yang positif Covid-19 di pos pemeriksaan Lampung dan Bakauheni.

Hal itu disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/5/2021).

“Telah ditemukan sebanyak 532 orang warga masyarakat yang positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan swab PCR,” Kata Doni.

Mereka yang positif kata Doni sekarang ini telah dirawat di rumah sakit dan tempat lainnya yang telah disiapkan Satgas Lampung.

“Sebagian besar dari pelaku perjalanan ini adalah yang akan kembali ke Jabodetabek,” katanya.

Untuk diketahui Pemerintah mewajibkan warga yang akan melintas dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa melakukan tes Antigen.

Kebijakan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari pulau Sumatera yang dalam beberapa waktu ke belakang mengalami lonjakan kasus.

Pemerintah membuat tujuh pos pemeriksaan di Lampung dan Bakauheni. Ketujuh lokasi tersebut yaitu di Pos Rest Area KM 172 B, Pos Rest Area KM 87 B, Pos Rest Area KM 20 B, Pos Pelabuhan Bandar Bakau, Pos Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Pos Simpang Hatta, dan Begadang IV.

Doni mengapresiasi jajaran Satgas Lampung, Kapolda Lampung dan Komandan Korem Garuda Hitam yang terus melakukan pemeriksaan pada warga yang melintas.

“Bisa dibayangkan kalau seandainya Gubernur Lampung, Kapolda, Danrem dan seluruh instansi, baik instansi pemerintah pusat serta daerah di wilayah Lampung kurang begitu maksimal dalam pemeriksaan akan banyak sekali yang lolos ke wilayah Jabodetabek, sehingga dapat menulari keluarganya dan para kerabat serta para rekan rekan di tempat kerja,” pungkasnya

Doni pun mengingatkan bagi warga usai bepergian untuk melakukan karantina mandiri. Termasuk dilakukan micro-lockdown jika dalam lingkup RT ada lima rumah yang terkena COVID-19.

“Kami sudah melihat kerja sama di tingkat daerah di kota dan juga di kabupaten sudah sangat baik oleh karenanya kerja sama ini perlu terus digalang, dikumandangkan gotong royong. Memberikan bantuan kepada warga yang terpapar COVID adalah strategi kita yang paling murah dibandingkan kalau sudah tidak terkontrol semakin parah dan fasenya masuk pada fase yang lebih berbahaya, yaitu fase berat dan kritis bisa jadi tidak terselamatkan,” kata Doni.