Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Pemuda Mandala Trikora Papua, Ali Kabiay, mengunjungi keluarga almarhum Yonathan Renden dan Oktavianus Rayo, keduanya merupakan korban penembakan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang berada di Toraja Utara, Selasa (4/5/2021).
Dalam kunjungannya tersebut Ali menyampaikan ungkapan turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya terhadap keluarga korban kekejaman KST Papua dan menegaskan bahwa almarhum Yonathan Renden dan Oktavianus Rayo bukanlah mata-mata TNI-Polri di Papua.

Ali menyatkaan bahwa Almarhum Yonathan dan Oktavianus murni seorang guru yang mengabdikan diri untuk mendidik dan mencerdaskan anak-anak Papua.

“Almarhum Yonathan Renden korban penembakan separatis teroris bukanlah mata-mata atau intelejen TNI-Polri seperti yang dituduhkan. Sekali lagi informasi yang berkembang sama sekali tidak benar, kedua korban murni mengabdikan diri sebagai guru,” ujar Ali.

Untuk diketahui, Oktovianus Rayo dan Yonathan Renden tewas ditembak KST Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Oktovianus diberondong peluru pada Kamis (8/4/2021). Sedangkan Yonathan tewas ditembak saat hendak menutupi jenazah Oktovianus pada Jumat (9/4/2021). Kedua almarhum telah dimakamkan di kampung halamannya, Toraja Utara.
Menyikapi hal tersebut, pengamat Pertahanan keamanan, Jim Peterson, mengatakan bahwa aksi kekerasan yang terjadi semenjak awal tahun 2021 ini memang telah mengalami perubahan metode. Berdasarkan riset yang telah dilakukannya selama hampir 4 bulan di Papua, ia menemukan bahwa metode yang digunakan oleh para separatis papua telah menjurus ke metode asymetris dan melibatkan korban dari masyarakat sipil. KST papua telah bertindak secara kejam, brutal dan keji terhadap warga sipil.
Berdasarkan time series analysis dan political risk analysis yang ia lakukan disana, ketakutan masyakarat sipil terhadap berbagai aksi yang terjadi secara runtun ini telah mengakibatkan terganggunya program pembangunan dan kegiatan ekonomi ditanah Papua. Aksi teror dari KST ini akan mengakibatkan tidak tercapainya renstra pemerintah Indonesia di Papua, oleh karena itu ia mengapresiasi langkah cepat dan tepat yang telah diambil oleh Pemerintah pusat terhadap permasalahan yang terjadi.