Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo prihatin dengan peningkatan angka kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dan meminta semua pihak termasuk anggota Polri dan TNI di wilayah intensif melakukan upaya pencegahan dan pengendalian.

Hal itu dikatakan Kapolri ketika meninjau meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Kudus, Minggu (6/6/2021).

Disebutkan usai Lebaran 2021, Kabupaten Kudus menjadi wilayah dengan status terkonfirmasi COVID-19 paling tinggi di Jateng. Jumlah terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 7.975 orang, sedangkan jumlah orang sembuh 5.918 orang dan meninggal dunia 659 orang.

“Hal ini menjadi perhatian kami. Dengan adanya ketersediaan tempat tidur di tujuh rumah sakit di Kudus yang makin menipis, dari 393 tempat tidur isolasi, sudah terisi 359 tempat tidur (91%). Sementara ruang ICU dari jumlah 41 tempat tidur sudah terisi 38 tempat tidur (92%),” kata Kapolri.

Dengan kondisi tersebut, menurut Kapolri Kabupaten Kudus dalam kondisi yang kurang baik, apalagi terjadi penambahan kasus aktif di wilayah sekitarnya. Untuk itu, semua instansi, termasuk TNI/Polri, bersama-sama menangani COVID-19 di Kudus agar kembali pulih seperti semula.

“Masalah COVID-19, merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, TNI, maupun Polri, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memutus mata rantai penularan karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Oleh karena itu, semua pihak harus bergerak bersama,” kata Kapolri.

Kapolri juga menyatakan bahwa pemerintah, TNI, dan Polri saat ini membutuhkan peran serta masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19, minimal semua pihak saling mengingatkan untuk disiplin terhadap protokol kesehatan, yaitu 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilisasi).

Terkait dengan upaya tersebut, Polri bersama TNI telah menyiapkan delapan unit water cannon untuk melakukan penyemprotan secara massal di semua tempat di daerah tersebut.

“Water cannon ini akan berjalan selama 3 hari sekali untuk melakukan penyemprotan disinfektan,”.

Selain itu, pola yang akan dilakukan dalam rangka penanganan covid-19 adalah pertama menyehatkan situasi, kedua memberikan wawasan kepada masyarakat, dan ketiga memaksimalkan PPKM Mikro.

Lebih lanjut Kapolri mengatakan telah memerintahkan Kapolda Jawa Tengah untuk lebih fokus menangani enam desa yang terpapar COVID-19, kemudian menerjunkan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan Brimob guna menjaga desa tersebut. Dengan demikian, tidak ada warga yang keluar kemana pun selama isolasi mandiri ini.

“Semua pasukan, baik dari babinsa, bhabinkamtibmas, Brimob, maupun tenaga kesehatan, semuanya kami floating di Kudus. Dengan harapan, kabupaten Kudus ini kembali seperti semula. Target kami COVID-19 harus hilang dari Kabupaten Kudus,” kata Kapolri.

Sebagaimana diketahui, dalam rangka mendukung peningkatan dan perbaikan sosialisasi program vaksinasi covid-19 guna mempercepat herd immunity, Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito bersama rombongan yang lain tengah melakukan kunjungan kerja penanganan pandemi COVID-19 di sejumlah wilayah di Jateng, seperti Cilacap, Blora, Pati, dan Kudus. (**).