ZONA-DAMAI.COM – Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyampaikan perkembangan terkini terkait penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya, Jokowi menilai, lonjakan kasus penularan Covid-19 yang terjadi di beberapa daerah membuat rakyat Indonesia harus bekerja bersama lebih keras lagi untuk mengendalikan pandemi.

Selain kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di berbagai daerah, Jokowi menyatakan, pemerintah tengah menggenjot pelaksanaan vaksinasi massal untuk mengejar kekebalan komunal terhadap Covid-19.

“Sejak Kamis pekan ini, sesuai target yang saya berikan, pemerintah telah mencatat capaian angka 716 ribu vaksinasi per harinya. Ke depan, kita akan berusaha mencapai angka satu juta vaksinasi per hari,” tulis Jokowi seperti dikutip Liputan6.com dari akun Instagram resminya @jokowi, Senin, 22 Juni 2021.

Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memberikan arahan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Menurut Budi, Jokowi meminta agar penganan dilakukan pada hulu dan bukan saat sudah masuk rumah sakit atau hilir.

Minta Penanganan Covid-19 dari Hulu ke Hilir

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang masih terus terjadi, yakni agar penganan dilakukan pada hulu dan bukan saat sudah masuk rumah sakit atau hilir.

“Arahan beliau (Presiden Jokowi) menangani di sisi hulunya, tidak hanya di hilir. Kita harus perkuat implementasi lapangan dan percepat vaksinasi,” kata Budi saat jumpa pers secara daring, Senin, 21 Juni 2021.

Menurutnya, penanganan di hulu adalah dengan mengimplementasi kerja PPKM mikro di lapangan. Salah satunya, dengan mengurangi mobilitas.

“Kita akan kurangi pergerakan sehingga mengurangi 75-100% tegantung jenis kegiatan dan daerahnya,” ungkap Budi.

Minta Orang Kontak Erat dengan Pasien Poistif Covid-19 Lakukan Tes

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjalani penapisan kesehatan saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Suntikkan pertama untuk mengenalkan vaksin dan kandungan di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. (Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menkes Budi menambahkan, Presiden Jokowi juga meminta kepada orang-orang yang terjadi kontak erat terhadap pasien Covid-19 untuk segera dites.

Bahkan, bila berada di satu wilaya RT yang sama, Jokowi inti satu RT semua dilakukan tes.

“Tes saja semua segera agar bisa dipastikan, agar bisa dilakukan penyekatan spesifik dengan dibantu TNI Polri dari level terkecil,” kata Budi.

Isolasi Bisa Dilakukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Budi menuturkan, ini bisa berdampak terhadap isolasi. Adapun dua hal dalam melakukan isolasi, yakni secara mandiri dan terpusat.

Kepada mereka tak ada gejala bisa dilakukan mandiri agar tak membebani tenaga kesehatan. Sementara, yang mempunyai gejala, bisa segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan maksimal.

Jika memungkinkan, isolasi mandiri di daerah padat bisa terpusat di tingkat kelurahan dan kecamatan sehingga tak membenani banyak tempat isolasi terpusat.

“Orang diisolasi mandiri kita cukupi dengan mekanisme gotong-royong dengan pemerintah akan support, diawasi TNI Polri,” kata Budi.

Targetkan Vaksinasi Covid-19 Capai 1 Juta Orang per Hari

Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, Jokowi menilai, lonjakan kasus penularan Covid-19 yang terjadi di beberapa daerah membuat rakyat Indonesia harus bekerja bersama lebih keras lagi untuk mengendalikan pandemi.

Selain kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di berbagai daerah, Jokowi menyatakan, pemerintah tengah menggenjot pelaksanaan vaksinasi massal untuk mengejar kekebalan komunal terhadap Covid-19.

“Sejak Kamis pekan ini, sesuai target yang saya berikan, pemerintah telah mencatat capaian angka 716 ribu vaksinasi per harinya. Ke depan, kita akan berusaha mencapai angka satu juta vaksinasi per hari,” tulis Jokowi seperti dikutip Liputan6.com dari akun Instagram resminya @jokowi, Senin, 21 Juni 2021.

Menurut Jokowi, dengan koordinasi dan kerja sama yang baik antara Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, dan pemerintah daerah, maka target vaksinasi 1 juta per hari bukanlah hal mustahil.

“Tentu akan kita capai (target vaksinasi 1 juta per hari),” ucap Jokowi.

Minta Seluruh Masyarakat Tetap Patuhi Prokes

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kita tidak boleh menyepelekan yang namanya COVID-19 dalam pernyataannya pada Minggu, 2 Mei 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Selain vaksinasi, Jokowi berharap, masyarakat terus menaati protokol kesehatan (Prokes) secara ketat dan disiplin dan tidak lengah.

“Jangan pernah lalai memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” dia menandasi.

Sebagai informasi, Indonesia telah menerima 104.728.400 dosis vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm. Jumlah tersebut adalah bagian dari sekitar 426,8 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah kita amankan melalui berbagai pendekatan bilateral dan multilateral.