Rekapitulasi harian kasus Covid-19 secara nasional kembali memecahkan rekor pada Rabu (24/6). Hari itu, terdapat penambahan kasus terkonfirmasi lebuh dari 20 ribu.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakn bahwa lonjakan Covid-19 merupakan dampak libur panjang saat Lebaran. Menurut dia, jika tidak ada kebijakan libur panjang, maka tak akan ada lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan seperti sekarang ini.

“Sebelum libur panjang, keterisian rumah sakit itu di bawah 30 persen. Relawan dokter dan akes (tenaga kesehatan) saya bubarkan karena tak ada pasien. PPKM mikro berhasil,” Ridwan

Lebih lanjut Ridwan menjelaskan bahwa kebijakan tersebut kontra produktif pada saat pemerintah memberi libur panjang, banyak masyarakat yang mudik. Masyarakat juga saling berkunjung satu sama lain. Saat Lebaran, tak sedikit pula masyarakat yang ramai berziarah ke makam-makam sanak saudaranya yang telah meninggal. Seperti bom, kata dia, terjadilah kedaruratan penanganan cov-19.

Ditempat terpisah, Direktur Eksekutif Makara Strategic Insight, Andre Prayitno, S.Sos, M.A.,M.Si, mendukung pernyataan dari Ridwan Kamil. Dirinya melihat bahwa kebijakan PPKM Mikro merupakan langkah tepat guna mengendalikan dan mencegah lonjakan covid-19. Akan tetapi kebijakan tersebut harus sinergis dengan kebijakan lainnya, sehingga tidak menjadi kontra produktif dan menghabiskan resource yang ada.

Lebih lanjut dirinya menyatakan bahwa para stakeholder harus memperhatikan efisiensi dan efektifitas setiap elemen kebijakan yang ada, mulai dari man (nakes), method (kebijakan), machine (sarpras), material (vaksin/APD) serta money (anggaran).

“Stakeholder harus memperhatikan efisiensi dan efektifitas setiap elemen kebijakan yang ada, mulai dari man (nakes), method (kebijakan), machine (sarpras), material (vaksin/APD) serta money (anggaran)”, ujar Andre.