ZONA-DAMAI.COM – Jakarta, Menteri Perindusterian (Menperin) Agus Gumiwang mengungkapkan bahwa sektor industri manufaktur terus menunjukkan kinerja yang semakin positif dengan meningkatnya capaian ekspor pada periode Januari – Juni 2021.

Bahkan, sektor manufaktur tersebut menjadi penyumbang terbesar dari total ekspor Indonesia pada periode ini. 

Dimana, pada paruh pertama tahun 2021, ekspor sektor manufaktur mencapai USD81,07 Miliar atau meningkat 33,45% dari periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y). 

“Pada semester I tahun 2021 ini, industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar hingga 78,80% dari total ekspor nasional yang mencapai USD102,87 Miliar,” ujar Menperin Agus seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id dari keterangannya pada Senin (19/7/2021).

Kemudian, dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor industri pengolahan khusus di bulan Juni ini saja mencapai USD14,08 Miliar atau meningkat 9,7% dari bulan Mei 2021 (USD12,83 Miliar). 

“Peningkatan ekspor sektor industri ini diharapkan turut mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menperin.

Adapun sektor-sektor industri manufaktur yang mendominasi ekspor di bulan Juni 2021 diantaranya adalah sektor industri besi dan baja yang mencapai USD1,99 Miliar.

Kemudian disusul oleh sektor lemak dan minyak hewan/nabati yang mencetak ekspor sebesar USD1,89 Miliar.

Tempat ketiga ialah sektor mesin dan perlengkapan elektrik yang mencapai USD1 Miliar.

“Lalu sektor kendaraan dan bagiannya sebesar USD734,6 Juta serta industri karet dan barang dari karet yang mencapai USD605 Juta,” ungkap Menperin.

“Dengan semakin membaiknya kinerja ekspor pada paruh pertama 2021, perdagangan Indonesia surplus sebesar USD11,86 Miliar,” sambungnya.

Atas capain itu, Menperin bertekad untuk terus mempertahankan dan memperkuat potensi ekspor industri manufaktur dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri dari negara-negara kompetitor. 

“Dengan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kompeten, hilirisasi di sektor industri perlu terus ditingkatkan untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi dengan peluang pasar ekspor yang besar,” tegas Menperin.

Tak hanya itu, Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan ekspor industri dengan strategi melakukan perluasan pasar, termasuk ke negara-negara tujuan nontradisional, seperti Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur.

Selain itu, pihaknya juga akan mengoptimalkan kerja sama ekonomi komprehensif serta perjanjian perdagangan bilateral dan regional.

Hal ini demi tercapainya peningkatan akses pasar produk industri nasional tersebut

”Seperti dengan adanya Indonesia Australia-Comprehensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia dapat meningkatkan ekspor sektor otomotif,” pungkas Menperin.