Jakarta – Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, dengan tetap disiplin dalam menjalani protokol kesehatan, tentu dapat mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

“Kita harus tetap antisipasi bahwa setiap ada liburan panjang, ada hari raya yang disertai dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, disertai kedisiplinan masyarakat terhadap Prokes yang rendah, biasanya akan membuat kasus di masyarakat meningkat kembali,” kata dia, Rabu 27 Oktober 2021 yang lalu.

Seperti dilansir dari Antara, Reisa meminta masyarakat tidak euforia akan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, dengan disiplin protokol kesehatan, itu bisa mempertahankan atau bahkan semakin menurunkan kondisi yang ada.

“Meskipun kasusnya sekarang sudah menurun, disiplin kita melaksanakan Prokes dan vaksinasi harus terus berjalan dengan baik. Dengan kebiasaan itu, situasi akan terus terjaga sampai pandemi bisa berakhir dan jadi budaya baru dalam pencegahan penyakit-penyakit baru,” kata Reisa.

Di samping itu, untuk mencegah masuknya varian baru, 3T (testing, tracing, dan treatment) harus dilakukan secara ketat, seiring dengan relaksasi pembukaan sejumlah fasilitas publik. Keputusan pemerintah yang memberlakukan screening ketat seperti mesti melakukan PCR bagi pelaku perjalanan udara adalah untuk memitigasi sedini mungkin guna mencegah gelombang ketiga Covid-19 terjadi di Indonesia.

Demikian pula dengan aktivitas di ruang-ruang publik yang mesti dilakukan screening melalui PeduliLindungi. Kata Reisa, gelombang peningkatan Covid-19 pada pertengahan tahun harus menjadi pelajaran. “Apa yang kita hadapi satu setengah tahun ini menjadi pelajaran agar tidak terjadi gelombang peningkatan seperti saat Juni lalu,” tutur dia.

Sementara itu, Dewan Pakar Satgas COVID-19 IDI Wilayah Jatim, Dr dr Agung Dwi Wahyu Widodo menyebut pencegahan ini bisa dilakukan pemerintah dengan dibantu masyarakat. Salah satu yang penting, yakni mencegah virus masuk. Terlebih saat ini, tengah ada varian baru mutasi Mu.

“Untuk mencegah gelombang ketiga ini tidak muncul, tetap patuhi prokes. Yang terpenting lagi vaksin, bukan yang utama tapi penting. Meskipun sudah vaksin tapi prokes harus tetap dilakukan. Vaksin memproteksi kita, tapi kita harus tetap memproteksi diri kita secara pribadi. Walaupun sudah divaksin, harus tetap pakai masker karena vaksin bukan pengganti masker,” jelas Agung. (*)