ZONA-DAMAI.COM – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah menargetkan vaksinasi bisa selesai di akhir 2021. Dia menegaskan jumlah vaksinasi penting untuk ditingkatkan hingga 500 ribu-1 juta orang per hari, dengan menyeimbangkan jumlah vaksinator dan ketersediaan vaksin.

“Bagi yang sehat vaksinasi penting, sehingga vaksinasi menjadi program yang didorong untuk mencapai imunitas keseluruhan. Targetnya akhir tahun ini semuanya bisa divaksinyasi, rate vaksinasi penting dan ditarget berikutnya dinaikan di 500 ribu, kemudian bisa 1 juta perhari,” kata Airlangga, Selasa (09/03/2021).

Dia mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir dan perlu percepatan yakni vaksinasi dengan mengakselerasi vaksin gotong royong. Pemerintah juga tetap memperkuat surveilence melalui penguatan 3 T (testing, tracing, dan treatment), serta penerapan PPKM mikro.

“Untuk vaksin Gotong Royong Permenkes-nya sudah keluar. Tinggal kita sesuai arahan KPK yakni merek yang digunakan berbeda dan sedang disiapkan ditunggu kapan bisa dikirim,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya tengah mengupayakan meningkatkan jumlah vaksinasi Covid-19 mencapai 1 juta perhari, sehingga tidak akan memakan waktu 10 tahun seperti yang dikeluarkan Bloomberg sebelumnya. Dia mengatakan perkiraan waktu tersebut dihitung ketika kemampuan vaksinasi Indonesia masih di kisaran 36.000 per hari, dengan target tenaga kesehatan.

“Angka yang sudah dicapai sudah 200 rb perhari kenapa ada peningkatan tersebut karena kita harus atur kecepatan sesuai ketersediaan vaksin, kalau terlalu cepat vaksin kemudian stoknya tidak ada, kita akan kehilangan waktu melakukan suntikan selanjutnya,” kata Dante.

Selain itu, kecepatan vaksinasi ini bisa didukung dengan datangnya vaksin AstraZeneca dan produksi dari Bio Farma sebesar 7,5 juta yang nantinya akan meningkat menjadi 18 juta produksi dan sampai 185 juta produksi.

“Kami menargetkan di 7 provinsi terbesar yang memiliki zona merah di ibu kota privinsi. Sekarang kita masuk tahap lansia dan layanan publik harus diatur pacenya satu tahun artinya 1 juta suntikan perhari. Tapi 200 ribu sudah tercapai, kita akan 500 rb perhari. Untuk mencapainya kita lakukan vaksiansi massal,” jelas Dante.

Dia menegaskan vaksinasi bukan lagi program, melainkan harus menjadi sebuah gerakan. Dengan perubahan narasi ini diharapkan bisa menjadi tanggung jawab bersama dan tidak ada lagi penolakan.

“Target satu tahun berat tapi semoga tidak meleset jauh,” tambahnya.

Setelah tenaga kesehatan, pemerintah menargetkan sasaran berikutnya yakni kelompok lanjut usia sebanyak 21,5 juta orang, petugas pelayanan publik 16,5 juta orang yang harus selesai pada Juni.

“Vaksinasi lansia animonya besar sekali, tapi masih banyak yang harus direvisi agar optimal,” ujar Dante.