Mobilitas masyarakat saat libur panjang berdampak pada kenaikan kasus positif covid-19.

Data menunjukkan kasus covid-19 bahkan naik lebih dari 100 persen. Karena itu, keputusan pemerintah melarang mudik dinilai tepat.

Data Satgas Covid-19 nasional menyebutkan usai libur Idul Fitri 22-25 Mei 2020 lalu peningkatan kasus positif Covid-19 mencapai 69-93%.

Mobilitas masyarakat saat libur panjang berdampak pada kenaikan kasus positif covid-19.

Data menunjukkan kasus covid-19 bahkan naik lebih dari 100 persen. Karena itu, keputusan pemerintah melarang mudik dinilai tepat.

Data Satgas Covid-19 nasional menyebutkan usai libur Idul Fitri 22-25 Mei 2020 lalu peningkatan kasus positif Covid-19 mencapai 69-93%.

Kemudian, saat libur 15-17 Agustus 2020, peningkatan kasus positif sebesar 58-188 persen.

Sedangkan saat libur akhir Oktober, peningkatan kasus positif sebanyak 17-22 persen.

Terkait hal tersebut Pakar Virologi dan Imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Mohamad Saifudin Hakim mendukung kebijakan pelarangan mudik Idul Fitri tahun 2021.

Kebijakan tersebut sudah tepat mengingat pengalaman tahun lalu dimana kasus positif covid-19 meningkat usai lebaran.

“Menurut saya sudah kebijakan yang tepat,” kata Saifudin dalam pernyataannya, Minggu (18/4/2021).

Menurut dia, masyarakat harus mendukung sehingga kebijakan larangan mudik efektif menekan kasus covid-19.

Koordinasi dengan petugas di lapangan agar sosialisasi dan penegakan aturan berjalan juga penting.