Papua sesungguhnya telah dipecah menjadi dua provinsi, yaitu Papua dan Papua Barat. Kelompok ras Melanesia dengan kemiripan kultural dan etnis dengan masyarakat asli Papua tersebar di berbagai kepulauan di Pasifik. Kelompok inilah yang kerap menyebarkan narasi “kolonialisasi modern” yang dituduhkan masih dilakukan Republik Indonesia atas Papua dan isu pembebasan Papua.

Belakangan ini isu pembebasan Papua Barat, yang selama ini dikenal dengan aksi ‘Free West Papua’ berujung pada deklarasi seorang tokoh yang bernama Benny Wenda. Benny merupakan pemimpin Gerakan Pembebasan Papua Barat Bersatu (ULMWP), yang kemudian mendeklarasikan pemerintahan dalam pengawasan di Inggris. Isu Papua Merdeka kembali mencuat usai muncul kasus penembakan anak kecil di Papua yang mengusik PBB.

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengatakan bahwa deklarasi pemerintahan sementara Papua Barat yang diumumkan Pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda hanya kamuflase politik untuk menunjukkan eksistensi di internasional. Menurut dia, aksi Benny Wenda bahkan tidak mendapat dukungan dari masyarakat Papua.

“Aksi itu merupakan petualangan politik individual Benny Wenda untuk eksistensinya di panggung internasional. Kondisi di dalam negeri baik-baik saja,” ujar Puan.