Tim gabungan Polsek Bandara Sultan Hasanuddin dan satuan Reskrim Polres Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) meringkus Endi (32), pelaku utama pembuatan dokumen atau surat keterangan swab test PCR dan rapid antigen palsu untuk calon penumpang pesawat, Minggu (31/1).

Endi yang tidak lain adalah sekretaris sekaligus driver salah satu rumah sakit swasta di Makassar itu jalani pemeriksaan intensif di Mapolres Maros.

Sebelumnya, di bandara internasional Sultan Hasanuddin, selama dua hari berturut-turut yakni Kamis-Jumat (28/29) ditemukan dua kasus yakni 18 calon penumpang pesawat Lion Air tujuan Bali menggunakan surat keterangan rapid antigen palsu yang berkop surat salah satu Rumah Sakit swasta di Makassar, dan kasus kedua calon penumpang pesawat Citilink tujuan Jakarta menggunakan surat keterangan swab test palsu berkop surat Dinas Kesehatan Makassar.

Total penumpang 20 orang terpaksa batal terbang karena harus menjalani pemeriksaan di Mapolsek Bandara, sekaligus untuk mengejar pelaku utamanya.

Seseorang yang diduga bekerja sebagai protokoler PT Angkasa Pura (AP) II membantu lima warga negara (WN) India agar tidak mengikuti karantina kesehatan saat tiba di Indonesia. Seorang protokoler itu, AS, telah ditangkap kepolisian bersama dengan tiga warga negara Indonesia (WNI) lain yang juga membantu lima WN India itu lolos karantina kesehatan.

Adapun lima WN India tersebut juga telah ditangkap polisi. “Dia kerja sebagai protokoler, makanya sekarang kami masih koordinasikan soal pas bandara yang dipunyai AS,” kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian, Rabu (28/4/2021).