ZONA-DAMAI.COM – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi masyarakat yang memilih tidak mudik, terbukti dengan turunnya jumlah penumpang bahkan menyentuh lebih dari 95 persen di sejumlah moda transportasi. “Masyarakat mengerti peniadaan mudik yang dilakukan pemerintah untuk melindungi kita semua dari paparan  COVID-19,” kata Budi ketika meninjau Terminal Pulo Gebang di Jakarta Timur, Sabtu, 8 Mei 2001.

Budi menyebutkan di Terminal Pulogebang pada hari pertama larangan mudik, Kamis, 6 Mei jumlah penumpang yang berangkat hanya 11 orang dan Jumat, 7 Mei sebanyak 40 orang. Pergerakan penumpang keluar Jakarta diperkirakan hingga 90 persen. “Biasanya 1.000 orang, sekarang hanya 40 orang.” 

Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno Hatta dan sejumlah bandara lainnya juga menurun bahkan hingga 95 persen. Pelaksanaan larangan mudik, kata dia, juga dilaksanakan dengan baik untuk sektor transportasi kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

“Hari ini saya memastikan bahwa kebijakan pemerintah tentang peniadaan mudik itu dijalankan dengan baik di berbagai sektor,” katanya. Tadi pagi ia ke Stasiun Pasar Senen.

Kebijakan larangan mudik ditetapkan untuk menekan penyebaran COVID-19. Meski begitu, kata Menteri Perhubungan, pemerintah mengatur pengecualian bagi masyarakat dapat bepergian khusus non-mudik untuk empat kriteria yakni keluarga meninggal dunia, tugas atau dinas, hamil dan sakit, yang harus melengkapi persyaratan.