Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas kembali mengimbau masyarakat untuk melakukan silaturahmi Idul Fitri secara virtual. Himbauan ini menanggapi fakta masih maraknya masyarakat yang tidak membatasi mobilitas dan interaksi selama libur Lebaran.

“Silaturahmi secara virtual tidak mengurangi makna Idul Fitri. Saya berharap masyarakat tidak egois. Hanya memuaskan dirinya sendiri untuk bertemu dengan saudara, ketemu dengan kerabat, atau ketemu dengan temannya tanpa peduli bahwa ada risiko di situ. Ada risiko penularan Covid-19 yang saya kira kita harus sama-sama untuk menjaga,” kata Menag, Jumat (14/5).

Menag menuturkan, ketaatan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan selama perayaan Idul Fitri akan menentukan keberhasilan Indonesia dalam memerangi pandemi Covid-19.

“Kalau kita tidak sama-sama menjaga, tidak saling bahu membahu, saya kira pertempuran kita dengan Covid-19 ini akan berlangsung lebih lama,” tutur Menag.

“Kalau kita ingin tahun depan berlebaran dengan normal, saya kira sekarang saatnya kita bersama-sama melawan Covid-19 dengan menahan diri untuk tidak los dalam melakukan silaturahmi Idul Fitri,” imbuhnya.

Hal ini dibenarkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang meyakini silaturahmi secara virtual tak akan mengurangi makna Idul Fitri. “Meski hanya bertemu secara virtual, tapi dengan hati yang ikhlas, insya Allah tidak akan mengurangi nilai dan makna perayaan Idul Fitri,” kata dia.

Sri Mulyani bilang, hal tersebut dilakukan demi meminimalisasi penyebaran virus corona di Indonesia. Sehingga, lewat pertemuan virtual setiap orang bisa saling menjaga agar bersama-sama dapat mencegah penularan Covid-19.