Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai program vaksinasi gotong royong guna mengatasi pandemi covid-19. Program ini dimulai setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 17 Mei 2021.

Pengadaan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi gotong royong tersebut dibebankan kepada perusahaan swasta, kemudian diberikan secara gratis kepada karyawan atau buruh serta keluarganya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan biaya vaksinasi gotong royong yang diperuntukkan bagi perusahaan.

“Sudah ditetapkan harga vaksin Rp 375.000 per dosis dan penyuntikan Rp 125.000, sehingga totalnya Rp 500.000,” ujar Airlangga.

Dirinya menambahkan bahwa pada saat ini sudah tersedia 500.000 dosis vaksin Sinopharm yang nantinya digunakan untuk vaksinasi gotong royong. Jumlah tersebut baru sebagian kecil lantaran pemerintah telah menyepakati kerja sama pengadaan vaksin Sinopharm sebanyak 7,5 juta dosis.

Selain vaksin Sinopharm, pemerintah juga menyiapkan 5 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan CanSino Biologics, China, untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi gotong royong.

Sementara itu Kepala BPOM, Penny K Lukito, mengatakan bahwa berdasarkan hasil dari uji klinik yang dilakukan di Uni Emirat Arab, ditemukan bahwa vaksin Sinopharm memiliki efikasi 78 persen. Sedangkan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan dari vaksin Sinopharm bersifat ringan, seperti bengkak, kulit kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk.