Polemik KPK terkait TWK masih saja bergulir dengan kencang. Ada saja pihak yang curiga karena menganggap bahwa tes ini kurang fair. Akan tetapi, seharusnya polemik TWK sudah diakhiri. Karena faktanya para pegawai KPK yang lolos ujian, sudah diangkat jadi ASN pada 1 Juni 2021.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Setara Institute, Hendardi, meminta KPK untuk mengabaikan polemik tentang TWK. Lebih baik mereka fokus bekerja untuk memberantas korupsi di tanah air. Karena PR KPK masih banyak. Dalam artian, banyak sekali kasus yang harus diselesaikan dan rencana operasi tangkap tangan (OTT), sehingga lebih baik fokus menatap ke depan dan tak menghiraukan ocehan orang nyinyir.

Lebih lanjut dirinya menyatakan bahwa jika ada pegawai yang terpengaruh oleh polemik TWK, maka dikhawatirkan ia akan baper dan berpengaruh pada kinerjanya. Padahal kerja KPK sangat berat dan tidak boleh kena tekanan psikologis yang tinggi dari pihak luar. Jika polemik TWK tidak kunjung selesai, maka takutnya para pegawai akan depresi lalu izin sakit karena psikomatis. Hal ini amat merugikan karena kinerja KPK jadi berkurang.

Ditempat terpisah, Direktur Eksekutif Lentera Research (LRI), David Chaniago, mengatakan hal yang serupa. Dririnya mendukung KPK agar kembali fokus kepada pemberantasan korupsi serta meninggalkan polemik yang sebenarnya sudah selesai. Resource yang dimiliki KPK sebaiknya dicurahkan sepenuhnya guna pengamanan anggaran negara, sehingga renstra yang telah disusun dapat tercapai.

“KPK agar kembali fokus kepada pemberantasan korupsi serta meninggalkan polemik yang sebenarnya sudah selesai. Resource yang dimiliki KPK sebaiknya dicurahkan sepenuhnya guna pengamanan anggaran negara, sehingga renstra yang telah disusun dapat tercapai”, ujar David Chaniago.