ZONA-DAMAI.COM – Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan tak mengalami gejala apapun usai disuntik vaksin Covid-19. Sementara, Gubernur Maluku Murad Ismail sempat terhambat saat proses vaksinasi akibat tekanan darah tinggi.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Jumat (15/1), Nova, yang sudah disuntik vaksin di lengan sebelah kiri, sempat berkelakar kepada petugas meminta suntik vaksin di lengan sebelah kanannya.

“Sebelah lagi enggak ya? Kalau bisa sebelah lagi ya,” tutur Nova sambil tertawa. Setelah itu Nova langsung ke meja registrasi untuk observasi pasca-vaksinasi.

Setelah 30 menit di suntik vaksin, Nova belum merasakan efek samping apapun. “Ini sudah 30 menit ya, belum ada efek apa-apa, biasa saja. Semoga tidak ada,” ungkapnya.

Peserta vaksinasi selanjutnya ialah Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Hasanuddin, Perwakilan Polda Aceh, Sekretaris Daerah Aceh, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Kepala Dinas Kesehatan, dan pejabat lainnya.

Menurut Nova, vaksinasi dilakukan terhadap pihaknya guna meyakinkan masyarakat bahwa vaksin jenis Sinovac itu halal dan aman.

“Masyarakat jangan takut ini aman dan halal,” kata Nova.

Vaksinasi untuk warga Aceh sendiri akan dimulai pada Maret. Pemerintah Aceh akan menggandeng tokoh-tokoh masyarakat dan ulama untuk mensosialisasikan vaksinasi kepada warga.

Meskipun ada warga yang menolak, Nova mempersilahkan. “Vaksinasi harus dilakukan, jika tidak mudharat-nya jauh lebih banyak. Kita akan imbau melalui tokoh-tokoh masyarakat untuk soal vaksinasi ini,” ujarnya.

Diketahui, sekitar 3,7 juta penduduk Aceh bakal di vaksin. Total jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki Aceh saat ini mencapai 56.450 orang sementara TNI dan Polri, sebanyak 365.294 orang yang akan di prioritaskan.

Selanjutnya, masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 1.771.014 orang, dan pelaku ekonomi esensial serta kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang. 

Terpisah, Gubernur Maluku Murad Ismail sempat mengalami hambatan dalam proses vaksinasi Covid-19 perdana di wilayahnya, Jumat (15/1).

Ia mengaku sempat mengalami tekanan darah tinggi saat hendak melakukan pemeriksaan darah sebelum menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUP Leimena Ambon Maluku.

“Syaratnya [tekanan] darah 140/90, namun saat periksa di meja pertama, tekanan darah melebihi 153/88, sehingga saya disarankan untuk istirahat selama 15 menit,” kata Murad saat berikan testimoni usai menerima suntikan vaksin, Jumat (15/1).

Saat mengulangi tes, tekanan darahnya menurun di bawah angka 130/80. Ia pun memutuskan untuk disuntik vaksin Sinovac.

“Alhamdulillah sehat setelah menerima suntikan vaksin Sinovac,” ujar Murad.

Ia menyatakan pejabat di Maluku lebih dulu disuntik vaksin Sinovac untuk memutus informasi bohong (hoaks) soal vaksin asal China tersebut.

“Orang-orang pembesar di Maluku ini lebih dulu disuntik vaksin, untuk memastikan kepada masyarakat ,” ujar mantan Kepala Korps Brimob itu.

Per Jumat, (15/1) sepuluh orang pertama disuntik vaksin Sinovac di RSUD Leimena Ambon, pukul 11.00 WIT. Selain Murad, ada Sekda Maluku Kasrul Selang, Pangdam VXI Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman, Ketua Komisi III DPRD Maluku Richard Rahakbauw.

Tak ketinggalan, Kepala BNN Maluku Brigjen TNI Jainul Muttakim, Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Antonius Wantri, Kepala BIN Maluku Brigjen TNI Jimmy Aritonang, Kepala Basarnas Ambon, Djunaidi, Sekertaris umum senode GMP Pendera Maspaitella, dan Komandan Lanud Pattimura Kolonel pnb Sapuan.

Per Senin (4/1), Pemprov Maluku menerima 15.120 dosis vaksin Sinovac yang rencananya diprioritaskan untuk 14.135 tenaga kesehatan di Maluku.