Pakar virologi dan imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Mohamad Saifudin Hakim mendukung larangan masyarakat mudik Lebaran 2021 demi mengantisipasi potensi lonjakan kasus positif COVID-19.

“Menurut saya sudah kebijakan yang tepat,” kata dr. Mohamad Saifudin Hakim dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (18/4).

Mobilitas masyarakat pada masa libur panjang berdampak pada kenaikan kasus positif COVID-19. Hal itu sudah tidak terbantahkan jika merujuk data kondisi liburan panjang sebelumnya yang menunjukkan kasus COVID-19, bahkan naik lebih dari 100 persen.

Data Satgas COVID-19 nasional menyebutkan usai liburan Lebaran, 22—25 Mei 2020 terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 mencapai 69—93 persen. Berikutnya, pada masa libur 15—17 Agustus 2020, peningkatan kasus positif sebesar 58—188 persen.

Pada liburan akhir Oktober 2020, juga terjadi peningkatan kasus positif sebanyak 17—22 persen. Belajar dari liburan panjang sebelumnya itu, Pemerintah menegaskan melarang masyarakat mudik Lebaran 2021.

Mohamad Saifudin Hakim mengajak masyarakat harus mendukung kebijakan itu sehingga larangan mudik benar-benar efektif menekan kasus COVID-19.

Hal lain yang diperlukan dan penting, menurut dia, adalah koordinasi dengan petugas di lapangan agar sosialisasi dan penegakan aturan berjalan.