Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika, yakni Akhmad Sahal mengatakan bahwa Ramadan kali ini sangat spesial.

“Karena pada saat inilah untuk pertama kalinya, Ramadan tanpa keberadaan Front Pembela Islam atau FPI,” kata Sahal dalam Youtube Cokro TV.

Kata dia, sejak berdirinya FPI tahun 98, baru kali ini menjalani puasa tanpa kehadiran Ormas yang selalu mengklaim melakukan anti kemaksiatan.

“Dengan ragam hiasnya putih-putih dan selalu mengklaim melakukan anti kemaksiatan, tapi dengan cara-cara, penggalangan massa, sweeping, menggeruduk dan kemudian main hakim sendiri,” katanya.

Ini merupakan suatu yang penting menurutnya, sebab pelarangan FPI sejak Desember tahun lalu adalah sinyal bahwa pemerintah saat ini mulai tegas terhadap kelompok intoleran.

Di tambah lagi, Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani mengatakan pemerintah telah mengambil sejumlah kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan tingkat toleransi di Indonesia.

Sejumlah kebijakan yang diambil, menurut Ismail, memiliki dampak yang kongkret dalam mencegah intoleransi.

“Setidaknya di akhir tahun lalu dan awal tahun ini. Kami mencatat inisiatif-inisiatif yang lebih kongkrit dibandingkan dengan periode kepemimpinan Pak Jokowi sebelumnya,” ujar Ismail.