Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutuk serangan militer Israel terhadap Palestina. “Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang merenggut ratusan nyawa, termasuk wanita dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan,” ujarnya dalam bahasa Inggris di akun Twitter @jokowi, Sabtu, 15 Mei 2021.

Ketegangan antara Palestina dan Israel sudah berlangsung selama nyaris sepekan. Hal itu bermula dari langkah Israel yang hendak menggusur warga Palestina dari kawasan Sheikh Jarrah. Padahal, Sheikh Jarrah adalah wilayah yang diakui sebagai bagian Palestina.

Warga yang menolak penggusuran itu kemudian menggelar unjuk rasa. Aksi pertama berupa unjuk rasa di kawasan Masjid Al-Aqsa pada pekan lalu. Israel merespon keras unjuk rasa itu, berujung pada bentrok antara warga dan aparat. Dari sana, situasi berkembang hingga pertempuran antara milisi Palestina (Hamas) dengan militer Israel di mana Gaza menjadi titik terpanasnya.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, ada 100 lebih korban jiwa di Gaza dan beberapa di antaranya adalah perempuan serta anak-anak. “Ada 109 orang yang tewas, termasuk 28 anak-anak dan 11 perempuan. Jumlah korban luka-luka ada 580 sejak serangan diluncurkan pada Senin kemarin,” ujar Kementerian Kesehatan di Gaza, Palestina, Jumat, 14 Mei 2021.

Presiden Jokowi mengatakan dalam beberapa hari terakhir sudah berkomunikasi dengan pimpinan sejumlah negara. Ia mengatakan beberapa pimpinan negara yang sudah diajak berbicara soal agresi Israel adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin. “Semua sepakat bahwa kondisi di Palestina sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama seluruh ormas Islam di Indonesia mengutuk keras penyerangan Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem. Hal tersebut tercantum dalam 10 poin pernyataan bersama MUI dan ormas islam yang dibacakan oleh Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan pada Selasa (11/5).

“Pertama, mengutuk keras serangan zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsa yang telah mengakibatkan banyak jamaah tarawih mengalami luka-luka,” kata Amirsyah dalam konferensi pers secara virtual. Ia mengatakan, serangan Israel terhadap warga Palestina selain menodai kesucian tempat ibadah, sekaligus menunjukkan pelanggaran secara terang-terangan prinsip-prinsip hukum internasional yang terkandung dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Terutama keputusan Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) tahun 2016 yang menetapkan Masjid Al-Aqsa sebagai situs suci umat Islam.

MUI mendesak PBB segera mengambil tindakan nyata agar Israel menghormati hukum internasional, termasuk melindungi tempat ibadah dan HAM warga yang berada di wilayah pendudukan. Mereka juga meminta PBB menempatkan pasukan perdamaian untuk melindungi rakyat Palestina dari serangan Israel. Dalam kesempatan itu, MUI dan ormas-ormas Islam Indonesia turut mendesak agar negara anggota OKI dan Liga Arab melawan semua kejahatan Israel dan menuntut penguasa Israel ke Mahkamah Internasional (ICC) atas kejahatan kemanusiaan terhadap warga Palestina.

Selain Presiden RI Joko Widodo dan MUI, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, yang juga mewakili pengurus International Labour Organization (ILO) PBB mengutuk keras dan mengecam agresi militer yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina, khususnya di Madjid Al Aqsa sejak akhir bulan Ramadhan kemarin.

Hal ini disampaikan Iqbal sebagai bentuk solidaritas buruh sedunia untuk bangsa Palestina. Ada dua hal yang perlu dikecam yakni, agresi militer Israel ke bangsa Palestina, khususnya di jalur Gaza di mana, ratusan masyarakat Palestina termasuk anak-anak menjadi korban Israel yang merupakan negara teroris. “Saya sebagai ILO yang berkantor di Jenewa, Swiss, ILO PBB, mengutuk keras mewakili workers group yang ada di pengurus besar ILO PBB, mengutuk keras, mengecam bombardir serangan udara tentara Israel kepada Palestina,” kata Iqbal dalam konferensi pers yang digelar secara daring lewat Zoom Meeting KSPI, Minggu (16/5/2021). (*)