Dilaporkan oleh media daring, VnExpress, Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long, menyatakan bahwa negara VIetnam telah mendeteksi varian baru Covid-19. Varian itu merupakan perpaduan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris.
“Setelah menjalankan sekuensing gen pada pasien yang baru terdeteksi, kami telah menemukan varian baru yang merupakan campuran dari India dan Inggris. Lebih spesifiknya adalah varian India dengan mutasi yang awalnya milik varian Inggris,” ujar Nguyen pada Sabtu (29/5),
Nguyen memaparkan bahwa varian Covid-19 terbaru itu memiliki kemampuan mereplikasi diri dengan sangat cepat. Hal itu menjadi alasan mengapa banyak kasus baru muncul di lokasi yang berbeda dalam waktu singkat.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, gelombang kasus di India dipengaruhi mutasi virus dan pelonggaran penegakan protokol kesehatan. Sejak awal ditemukan hingga saat ini Covid-19 terus mengalami perubahan dan berkembang. Sejak saat itu pula, Indonesia agresif melakukan pemeriksaan Whole Genome Squencing (WGS). Dengan cara ini, dia menambahkan, akan diketahui lebih cepat karakteristik virus Covid-19, sehingga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat penularan dan meningkatkan kesembuhan.

“Berdasarkan data dari Jejaring Surveilans Genomik Indonesia melaporkan sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1191 sekuens SARS-CoV-2. Hasilnya ditemukan adanya mutasi virus B117 dari Inggris sejak Januari,” ujar Budi Gunadi.

Menkes mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi protokol kesehatan.
“Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian of convern B117 ini makin besar porsinya, kita siap,” Himbau Budi Gunadi.